Tahukah Anda, ada sebuah titik di peta dunia yang dianggap sebagai “awal” dari semua koordinat di bumi? Titik itu berada di 0° lintang dan 0° bujur, tempat bertemunya garis Khatulistiwa dan Meridian Greenwich. Namun, lokasi tersebut bukanlah daratan atau pulau indah, melainkan hamparan laut dalam di Teluk Guinea, Samudra Atlantik, sekitar 600 kilometer dari pantai Afrika Barat.
Lokasi ini dijuluki “Null Island”, meskipun pada kenyataannya tidak ada pulau sama sekali. Nama unik itu muncul dari dunia pemetaan digital. Setiap kali sistem GPS atau software pemetaan mengalami kesalahan membaca data, titik error tersebut kerap “dibuang” ke koordinat 0°,0°. Agar lebih mudah dikenali, para kartografer menyebutnya sebagai Null Island, pulau fiktif yang hanya ada di peta.
Meski begitu, titik nol ini bukan sekadar fantasi. Di lokasi tersebut benar-benar terdapat sebuah buoy (pelampung laut) yang dipasang oleh NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration, Amerika Serikat) untuk mengukur arus laut, iklim, dan cuaca. Jadi, sekalipun tidak berpenghuni, titik ini punya peran penting bagi ilmu pengetahuan.
Sejarahnya bermula pada tahun 1884, ketika Konferensi Meridian Internasional di Washington, D.C., menetapkan Greenwich, Inggris sebagai acuan garis bujur 0°. Sementara garis lintang 0° sudah jelas ditentukan oleh Khatulistiwa. Pertemuan keduanya menjadi titik koordinat 0°,0° yang kini dikenal sebagai “titik nol bumi”.
Uniknya, bagi para ahli pemetaan digital, Null Island juga berfungsi sebagai “tempat pembuangan data error”. Bayangkan, jika ada peta atau aplikasi yang salah menempatkan koordinat, maka objek itu sering muncul “seolah-olah” berada di tengah laut Atlantik.
Maka, meski bukan destinasi wisata, titik 0°,0° ini tetap istimewa. Ia menjadi simbol awal dari seluruh sistem navigasi modern, pengingat bahwa segala sesuatu di dunia memiliki titik mula—bahkan bumi kita sendiri.
Penasaran? Ambil Handphone anda, buka google Maps lalu masukkan titik 0,0. Semoga penasaran anda terjawab.