Hj Dewi Juliani Ajak Warga Pelajari Peristiwa Penting Pada 24 Oktober

Hj Dewi Juliani Ajak Warga Pelajari Peristiwa Penting Pada 24 Oktober

Radarlentera.com - PEKANBARU - Sejumlah peringatan penting dirayakan pada pada tanggal 24 Oktober. Lantas, tanggal 24 Oktober memperingati hari apa saja? Dalam penanggalan kalender Masehi, 24 Oktober 2023 jatuh pada hari Selasa keempat di bulan ini. 

Bacaleg DPR RI dari Partai PDI Perjuangan, Hj Dewi Juliani SH menyebut, bahwa terdapat sejumlah peringatan yang dirayakan pada tanggal tersebut, salah satunya Hari Dokter Nasional.

Selain itu, ada Hari Ulang Tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa, Hari Informasi Pembangunan Dunia, serta Hari Polio Sedunia. Semua peringatan itu memiliki keunikan masing-masing yang menarik untuk diketahui.

" Ikatan Dokter Indonesia serentak merayakan Hari Dokter Nasional setiap tanggal 24 Oktober. Peringatan ini dirayakan sekaligus sebagai Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang lahir pada tahun 1950," kata Dewi Juliani.

Menurut Dewi Juliani, bahwa tahun ini Ikatan Dokter Indonesia telah memasuki usia yang ke-73 dengan segelintir pencapaian. Namun, sebelum sampai pada titik ini Ikatan Dokter Indonesia melalui perjalanan yang panjang.

" Bermula pada tahun 1926, organisasi ini bernama Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG). Setelah puluhan tahun berjalan, pada masa pendudukan Jepang organisasi tersebut dibubarkan dan berganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai," terangnya kembali.

Pada 30 Juli 1950 diselenggarakan rapat untuk mendirikan suatu perkumpulan dokter warga negara Indonesia yang baru sebagai wadah representasi dunia dokter Indonesia baik dalam maupun luar negeri.

" Dengan begitu, dibentuklah panitia penyelenggara Muktamar Dokter Warga Indonesia (PMDWNI)," ungkap Dewi Juliani.

Wanita yang juga merupakan Ketua Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GNTI) wilayah Provinsi Riau juga menyoroti HUT Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

" PBB merupakan organisasi internasional yang berdiri pada tahun 1945 dengan tujuan untuk keamanan dan kedamaian dunia. Hari lahirnya PBB ini yaitu ketika Perang Dunia II akan berakhir di mana negara-negara mengalami kehancuran," kata Dewi Juliani lagi.

Setelah lebih dari 75 tahun peresmiannya, masih kata Dewi Juliani lagi PBB masih berupaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Mereka memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan, melindungi hak asasi manusia, dan menegakkan hukum internasional.

" PBB saat ini juga menetapkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs pada tahun 2023 untuk mencapai masa depan dunia yang lebih baik. Negara anggota PBB juga mendukung penuh tindakan organisasi ini salah satunya untuk membatasi pemanasan global," tuturnya.

Selain itu, Dewi Juliani juga mengatakan, bahwa Tanggal 24 Oktober juga diperingati sebagai Hari Informasi Pembangunan Dunia. Hari ini diperingati dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang hambatan pembangunan di banyak negara.

Menurut Dewi Juliani, bahwa pada tahun 1964, Konferensi PBB tentang pendirian organisasi Perdagangan dan pembangunan atau United Nations Conference on Trade and Development(UNCTAD) dilaksanakan.

Organisasi itu didirikan untuk menangani masalah pembangunan dan perdagangan di berbagai negara termasuk transportasi, keuangan, dan teknologi. Dikembangkannya organisasi ini karena adanya kekhawatiran atas pasar internasional, perusahaan multinasional, dan perbedaan antara negara maju dan negara lainnya.

" UNCTAD kemudian dikembangkan agar negara-negara memiliki platform untuk membahas masalah mengenai pembangunan ekonomi dan masalah lainnya. Pasalnya, setelah diamati, organisasi seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Dana Moneter Internasional tidak memadai untuk menyelesaikan beberapa masalah pembangunan di negara-negara berkembang," tegas Dewi Juliani lagi.

Perayaan ini dilakukan untuk memperingati upaya global menuju masa depan bebas polio. Selain itu, juga untuk menghormati dan menghargai pengorbanan orang-orang yang bekerja di garis terdepan untuk memberantas polio.

" Polio sendiri merupakan penyakit menular yang dapat merusak daerah otak yang mengatur pernapasan sehingga bisa menyebabkan kematian. Sampai saat ini tidak ada terapi yang diakui bisa menyembuhkan polio. Polio hanya dapat dicegah atau dihindari dengan melakukan vaksinasi," ujarnya.

Menurut hipotesis, di masa lampau anak-anak secara tidak sengaja terkena polio karena persediaan air yang tercemar. Namun, bayi yang masih memiliki antibodi ibu dalam tubuhnya maka sistem kekebalan tubuh mereka akan dengan cepat menyerang balik dan membangun kekebalan jangka panjang.

Paparan polio bisa tertunda selama bertahun-tahun, rata-rata sampai seorang anak kehilangan perlindungan antibodi ibu. Jika itu terjadi, anak-anak akan lebih rentan mengidap polio yang bahkan lebih parah.

Pada tahun 1994, belahan barat dunia dinyatakan bebas polio berkat vaksinasi ekstensif. Kampanye vaksinasi pun dilakukan secara agresif untuk menghapus secara penuh penyebaran polio di dunia.

" Vaksin polio masih disarankan di seluruh dunia untuk anak-anak di bawah usia lima tahun yang paling rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, dapatkan vaksinasi untuk anak-anak karena pembawa virus polio asimtotik masih dapat menyebar penyakit," pungkas Dewi Juliani. ***

#Hj Dewi Juliani SH

Index

Berita Lainnya

Index