Radarlentera.com - PEKANBARU - Di era modern ini, pemanasan global dan perubahan iklim menjadi isu yang semakin mendesak. Pemanasan global itu sendiri adalah kecendrungan meningkatnya suhu dipermukaan bumi dan lapisan atmosfer.
Menurut Ketua Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GNTI) wilayah Provinsi Riau, Hj Dewi Juliani SH salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan iklim adalah peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), yang berasal dari aktivitas manusia.
" Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia sehari-hari dapat menghasilkan jejak karbon harian yang merupakan salah satu faktor penyebab pemanasan global dan perubahan iklim," katanya.
Jejak karbon harian, lanjut wanita yang juga merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai PDI Perjuangan ini lagi mengacu pada jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh individu atau rumah tangga dalam rentang waktu satu hari.
Gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap jejak karbon adalah karbon dioksida (CO2), tetapi juga mencakup gas seperti metana (CH4) dan nitrous oksida (N2O). Jejak karbon harian dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti pola konsumsi energi, transportasi, pola makan, dan pengelolaan limbah.
" Jejak karbon yang tinggi dan emisi gas rumah kaca yang berlebihan memiliki konsekuensi serius bagi lingkungan dan manusia," ujar Dewi Juliani.
Dewi Juliani juga berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. Dan bahkan dirinya pun mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya ini dan memiliki rencana konkret untuk mengurangi jejak karbon.
" Saya berharap menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik untuk alam dan manusia," harap Dewi Juliani.
Dengan tekad yang kuat, Dewi Juliani telah merancang rencana konkrit untuk mengurangi jejak karbon dalam lingkungannya
" Intinya, kita semua berperan penting dalam membangun kesadaran akan perlindungan lingkungan dalam pengembangan daerah," ungkap Dewi Juliani SH. ****
