RadarLentera.com - PEKANBARU - Hari Jantung Sedunia atau World Heart Day (WHD) yang diperingati setiap tanggal 29 September kerap dilakukan sebagai bagian dari kampanye kesehatan jantung yang dicanangkan oleh WHO kepada seluruh dunia guna menyaring gejala awal kejadian stroke yang terjadi di masyarakat.
Dan untuk itu masyarakat Indonesia secara umum dan khususnya warga masyarakat sekaligus mengedukasi agar dapat melakukan tindakan pencegahan penyakit terkait jantung.
Demikian diungkapkan oleh Bacaleg DPR RI dari Partai PDI Perjuangan, Hj Dewi Juliani SH. Menurutnya, meningkatnya kasus jantung di masa kini tidak lepas dari berubahnya pola hidup dan pola makan. Parahnya lagi penyakit tersebut menyerang dengan usia yang semakin muda.
Meski begitu, penyakit tersebut timbul bisa disebabkan berbagai hal. Selain hipertensi, bisa juga karena bawaan dan metabolik misalnya diabetes.
"Itu (diabetes) cukup banyak angkanya di Indonesia. Hipertensi saja yang Dikdas lama itu sudah di atas 2 persen, yang kecil dari seluruhnya. Tapi ternyata untuk jantung ini menjadi penyebab kematian yang paling besar," ucapnya.
Dewi Juliani menambahkan, penyakit ini sebetulnya bisa dicegah. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah hipertensi dan diabetes dikendalikan, lalu pola makan sehat dan rajin berolahraga.
"Kalau kita sering bergaul seperti ini setidaknya hindari stres, pangkal jantung sehat. Enyahkan rokok, hindari stres, awasi tekanan darah dan teratur berolahraga," ucapnya.
Dewi Juliani juga mengatakan, peringatan WHD 2023 merupakan agenda tahunan yang bertujuan mengingatkan kembali masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung.
" Intinya, setakat dengan peringatan hari Jantung Sedunia adalah pengingat bahwa menjaga kesehatan jantung bukan hanya tanggung jawab kita kepada diri sendiri, tetapi juga kepada keluarga dan orang sekita kita," tegas Hj Dewi Juliani SH. ***
