PEKANBARU, radarlentera.com - Di tengah mandeknya janji bonus bagi atlet Riau berprestasi, sekelompok aktivis yang dipimpin Muhajirin Siringo-ringo menggelar aksi damai di Komplek Perkantoran Gubernur Riau, Jumat (18/7). Aksi ini diberi tajuk “Patungan Bayar Bonus Atlet Riau” sindiran telak terhadap pemerintah yang dinilai gagal menunaikan kewajibannya.
Tak sekadar orasi, para peserta membawa kotak donasi, poster, dan spanduk bertuliskan “Ayo Patungan Bayar Bonus Atlet Riau”. Mereka mengajak masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) yang melintas untuk menyumbang secara sukarela. Semua dilakukan sebagai bentuk protes karena pemerintah terkesan abai terhadap nasib para atlet yang sudah mengharumkan nama daerah.
“Kami datang bukan membawa amarah, tapi membawa rasa malu. Pemerintah menjanjikan bonus, tapi tak kunjung ditepati. Maka kami, rakyatnya, terpaksa turun tangan,” ujar Muhajirin lantang di tengah orasi.
Ia menegaskan, aksi ini adalah bentuk tekanan moral kepada Pemerintah Provinsi Riau yang telah terlalu lama menunda pencairan bonus. “Kalau pemerintah tidak punya malu, biar rakyat yang tunjukkan rasa malunya. Atlet sudah berkorban, tapi hak mereka ditelantarkan,” tambahnya.
Tak sedikit masyarakat dan ASN yang berhenti sejenak untuk memberikan donasi maupun sekadar dukungan moril. Aksi ini bukan hanya menyuarakan keadilan bagi atlet, tapi juga mempermalukan sistem birokrasi yang lamban dan tak peka terhadap pengorbanan putra-putri terbaik daerah.
“Kami akan terus turun jika tidak ada kepastian. Ini bukan soal uang, ini soal kehormatan. Atlet adalah wajah Riau di pentas nasional, bukan beban anggaran yang bisa diabaikan,” tegas Muhajirin.
Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan aparat. Para aktivis menyatakan akan terus mengawal isu ini hingga pemerintah menepati janjinya. Jika tidak, aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar disebut siap digelar.