Kabut Asap Riau Ancam Negara Tetangga, Ini Pesan Menkopolkam

Kabut Asap Riau Ancam Negara Tetangga, Ini Pesan Menkopolkam
Menko Polhukam Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan rapat koordinasi daring dari Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (23/7/2025) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BNPB, Pangdam I/Bukit Barisan, hingga Kepala BMKG. (Poto : ca

PEKANBARU, radarlentera.com -  Ancaman kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau tak hanya membebani Indonesia, tetapi juga mulai menyusup ke negara tetangga, Malaysia, Singapura, dan bahkan Thailand.

Dilansir dari cakaplah.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, dalam rapat koordinasi daring dari Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (23/7/2025), menyampaikan peringatan keras soal status tanggap darurat karhutla di Riau. Situasi ini, menurutnya, sudah menjadi sorotan langsung Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Kondisi di Riau sudah sangat serius. Statusnya tanggap darurat dan perlu penanganan terpadu secara nasional,” tegas Budi Gunawan.

Rapat tersebut diikuti sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BNPB, Pangdam I/Bukit Barisan, hingga Kepala BMKG.

Budi menyebut, karhutla juga terjadi di Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Namun, Riau menjadi perhatian utama karena dampaknya yang telah melintasi batas negara. Negara-negara tetangga mulai menyampaikan kekhawatiran secara diplomatik.

“Kabut asap dari Indonesia kini telah sampai ke selatan Malaysia, membuat kualitas udara memburuk drastis. Indeks Pencemaran Udara (IPU) di beberapa wilayah bahkan melampaui angka 150 — masuk kategori tidak sehat,” paparnya.

Dalam menanggapi situasi ini, Gubernur Riau telah menetapkan status tanggap darurat sejak 22 Juli 2025, sebagai langkah mempercepat mobilisasi sumber daya melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Fakta penting lainnya, sekitar 50 persen wilayah Riau merupakan lahan gambut, yang sangat rentan terbakar dan sulit dipadamkan. Meski sejumlah upaya telah dilakukan dan mulai menunjukkan hasil, Menko Polhukam menegaskan bahwa kerja sama pemerintah pusat dan daerah harus lebih solid.

 “Kita butuh langkah-langkah konkret dan sinergi yang lebih kuat agar bencana ini tidak terus meluas,” pungkasnya.

#Peristiwa

Index

Berita Lainnya

Index