ROKANHILIR, radarlentera.com - Sebuah tragedi keluarga mengguncang kawasan Bagan Batu. KH (77), seorang pria lanjut usia, ditemukan tewas mengenaskan di Rumah Makan Siantar Jaya yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Ironisnya, korban diduga dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, ZH alias Fredi (35), pada Minggu malam (7/12/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Bagan Sinembah, Iptu Ridho Alfian Syahputra, saat dikonfirmasi Rabu (10/12/2025), mengungkapkan bahwa aksi keji tersebut dipicu oleh dendam lama yang dipendam pelaku terhadap ayahnya. Dendam itu berawal dari ketidaksetujuan korban terhadap rencana pernikahan pelaku.
“Pelaku memang sudah menunjukkan tanda-tanda membahayakan sejak beberapa waktu lalu. Beberapa bulan sebelumnya, ia pernah mencoba menyerang ayahnya dengan parang. Saat itu berhasil digagalkan dan pelaku langsung kami amankan,” terang Ridho.
Upaya hukum kemudian terhenti karena permohonan keluarga. Mereka menyampaikan bahwa ZH memiliki riwayat gangguan jiwa dan berjanji akan mengantar pelaku ke pusat rehabilitasi di wilayah perbatasan Riau–Sumut. Setelah pemeriksaan, pelaku akhirnya dipulangkan.
Namun, dendam pelaku rupanya tidak pernah padam. Polisi menduga pembunuhan ini telah direncanakan. “Palu yang digunakan pelaku sudah disiapkan sebelumnya. Ia menunggu saat korban membuatnya tersinggung untuk melancarkan aksinya,” kata Ridho.
Pada malam kejadian, korban baru kembali dari gereja dan masuk melalui pintu samping rumah makan. Pelaku menegur, namun tak dihiraukan korban. Ketika KH mondar-mandir antara kamar dan kamar mandi, emosi ZH memuncak. Ia kemudian menghantam wajah ayahnya dengan palu.
“Korban sempat tersungkur dan mencoba berbicara dengan pelaku dalam bahasa Batak, meminta agar serangan dihentikan. Tapi pelaku terus melayangkan pukulan ke kepala dan wajah korban hingga 21 kali,” jelas Ridho.
Korban meninggal di lokasi kejadian. Karena rumah makan saat itu sedang ramai melayani pelanggan, anggota keluarga lain tidak menyadari insiden berdarah tersebut. ZH langsung kabur melalui pintu samping sebelum akhirnya ditangkap polisi di KM 12 Bagan Batu.
Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku mengaku menumpuk rasa sakit hati. Ia merasa tidak pernah diberikan kebahagiaan oleh korban dan menganggap dirinya diabaikan selama menjalani rehabilitasi. Kemarahan itu akhirnya meledak pada malam kejadian.
Saat ini, Polsek Bagan Sinembah masih melakukan penyidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan kejiwaan pelaku untuk memastikan kondisi mentalnya saat melakukan aksi tersebut.
