Polres Rokan Hilir Bongkar Sindikat Pencurian Kabel Reda di Area PHR, Potensi Kerugian Capai Rp 400 Miliar

Rabu, 12 November 2025 | 18:20:09 WIB

ROKANHILIR, radarlentera.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Rokan Hilir berhasil membongkar jaringan pencurian kabel jenis Reda milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang terjadi di 21 sumur produksi minyak di tiga wilayah berbeda, Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, dan Rokan Hulu.

Kapolres Rokan Hilir, AKBP Isa Imam Syahroni, S.I.K., M.H., menyebut pengungkapan kasus ini berawal dari laporan gangguan produksi di sejumlah sumur milik PT PHR. Setelah dilakukan penyelidikan intensif, polisi akhirnya menemukan indikasi pencurian kabel produksi yang berdampak langsung pada operasional perusahaan migas tersebut.

“Dari hasil penyelidikan, kami mengamankan lima tersangka yang terlibat dalam pencurian kabel Reda. Empat pelaku utama masing-masing berinisial B, H, R, dan A, serta seorang penadah berinisial A.A.,” ujar Kapolres dalam konferensi pers.

Aksi para pelaku menyebabkan terganggunya produksi minyak di 21 sumur dengan total potensi kerugian mencapai sekitar Rp 400 miliar, atau sekitar Rp 20 miliar per sumur.

Menurut Kapolres, kabel Reda yang dicuri merupakan bagian penting dari sistem kelistrikan dan pengendalian produksi minyak. Para pelaku memotong kabel tersebut dari fasilitas produksi, lalu menjualnya kepada penadah untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

“Perbuatan ini bukan hanya merugikan perusahaan, tetapi juga berdampak pada stabilitas produksi energi nasional. Kami terus mengembangkan penyelidikan guna menelusuri kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat,” tegas AKBP Isa Imam Syahroni.

Kelima tersangka kini ditahan di Mapolres Rokan Hilir. Mereka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dan Pasal 480 KUHP tentang Penadahan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Kapolres juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan fasilitas vital negara, khususnya objek strategis sektor energi.

“Fasilitas produksi migas adalah aset vital nasional. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di sekitar area produksi,” tutupnya.

Tags

Terkini