Saat Akan Buang Hajat, Pekerja HTI di Pelalawan Tewas Diterkam Harimau, BBKSDA Riau Turun Tangan

Jumat, 27 Juni 2025 | 22:32:27 WIB
Ilustrasi Harimau Sumatera (Poto : Ai)

PELALAWAN, radarlentera.com – Seekor harimau Sumatera kembali menelan korban jiwa di Riau. Seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) bernama Hadito alias Kuang (23) tewas diterkam harimau di area konsesi perusahaan di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Selasa malam (24/6/2025).

Korban yang merupakan operator alat berat PT Citra Holindo, subkontraktor perusahaan HTI Akasia, diserang saat hendak buang hajat di kamar mandi dekat camp pekerja sekitar pukul 19.30 WIB. Tubuhnya ditemukan 100 meter dari lokasi dengan luka gigitan dan cakaran di beberapa bagian tubuh.

Hadito diketahui berasal dari Sambas, Kalimantan Barat. Peristiwa tragis ini sontak mengejutkan para pekerja di lokasi dan warga sekitar.

Harimau Kian Sering Muncul

Kepala Desa Pulau Muda, Andika Sing, membenarkan bahwa kemunculan harimau di wilayahnya sudah cukup sering terjadi. Namun, intensitasnya meningkat drastis dalam dua bulan terakhir.

“Biasanya harimau hanya terlihat di sekitar kebun atau hutan. Tapi belakangan ini, mereka mulai mendekati permukiman dan memangsa ternak warga seperti lembu, kambing, bahkan ayam,” ungkap Andika saat dikonfirmasi, Jumat (27/6/2025).

Menurutnya, peningkatan interaksi manusia dan satwa buas ini bisa disebabkan oleh menyusutnya habitat harimau akibat aktivitas penebangan dan replanting oleh perusahaan di sekitar kawasan.

“Bisa jadi hutan makin sempit. Mungkin karena pembukaan lahan akasia atau sawit, jadi harimau kesulitan mencari mangsa di habitatnya,” tambah Andika.

Beberapa kali, harimau bahkan terlihat di jalan utama desa dan akses perusahaan. Dalam beberapa insiden, satwa liar ini tertabrak kendaraan saat tiba-tiba melintas dengan lompatan besar.

Sudah Ada Serangan Sebelumnya

Insiden serangan terhadap Hadito bukanlah yang pertama. Sebelumnya, seorang pekerja juga pernah mengalami luka cakar di bagian kepala akibat diserang harimau. Namun, kejadian itu tidak dipublikasikan luas.

Baru pada insiden Selasa malam, perhatian publik benar-benar tertuju pada meningkatnya risiko konflik manusia dan harimau di kawasan tersebut.

BBKSDA Riau Lakukan Penanganan

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung merespons cepat dengan menurunkan tim ke lokasi. Bersama kepolisian dan pihak perusahaan, tim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penilaian awal terhadap potensi konflik lanjutan.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di kantong habitat harimau Sumatera di lanskap Kerumutan, yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Kerumutan.

“Tim menemukan dua jenis jejak harimau yang berbeda ukuran, mengindikasikan keberadaan dua individu di lokasi,” kata Ujang.

BBKSDA Riau kini tengah melakukan evaluasi risiko untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah akan dilakukan evakuasi satwa atau penerapan mitigasi lainnya. Pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada para pekerja untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan serangan susulan.

Tags

Terkini