Dewi Juliani: Hari Toleransi Internasional Momentum Kampanyekan Sikap Saling Menghargai

Jumat, 17 November 2023 | 18:49:50 WIB

PEKANBARU -- Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap tanggal 16 November ini diharapkan dapat membantu mengingatkan akan pentingnya toleransi.

Serta juga meningkatkan kesadaran mengenai masih adanya intoleransi yang terjadi di Indonesia khususnya dan dunia umumnya saat ini.

Menurut Ketua Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GNTI) wilayah Provinsi Riau, Hj Dewi Juliani SH bahwa peringatan Hari Toleransi Internasional ditetapkan oleh UNESCO sejak 1995 sekaligus peringatan 125 tahun kelahiran Mahatma Gandhi.

" Dimana, UNESCO juga menciptakan Deklarasi Prinsip-Prinsip tentang Toleransi supaya bisa diaplikasikan negara-negara anggotanya. Dengan dasar deklarasi tersebut, UNESCO menginginkan semua negara di dunia memberikan kesadaran toleransi bagi setiap warga negaranya," ujar Dewi Juliani.

Deklarasi ini, lanjut Caleg DPR RI dari Partai PDI Perjuangan juga menegaskan bahwa toleransi bukanlah kesenangan atau ketidakpedulian.

" Toleransi adalah rasa hormat dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia kita yang kaya, bentuk ekspresi dan cara kita menjadi manusia," terangnya kembali.

Toleransi sendiri dianggap lebih dari sekadar menerima yang lain secara pasif. Itu membawa kewajiban untuk bertindak, dan harus diajarkan, dipelihara dan dipertahankan.

" Intinya, toleransi juga membutuhkan investasi oleh Negara pada manusia, dan dalam pemenuhan potensi penuh mereka melalui pendidikan, inklusi dan peluang. Ini berarti membangun masyarakat yang didirikan atas dasar penghormatan terhadap hak asasi manusia," ungkap Dewi Juliani.

Di mana ketakutan, ketidakpercayaan, dan marginalisasi digantikan oleh pluralisme, partisipasi, dan penghormatan terhadap perbedaan.

" Itu semua di tulis melalui pesan Hari Toleransi Internasional dalam Deklarasi Prinsip Toleransi UNESCO, yang diadopsi pada tahun 1995," katanya lagi.

Perjalanan dari penetapan Hari Toleransi Internasional ini menurut Dewi Juliani pun tidak lepas dari latar belakang sejumlah kasus intoleransi yang terjadi di dunia saat itu. Mulai dari diskriminasi, kasus intoleransi, kekerasan, konflik ras, ketidakadilan terhadap minoritas, dan sebagainya.

" Dan dengan peringatan Hari Toleransi Internasional merupakan momentum untuk melakukan refleksi dan mengampanyekan kesadaran saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Baik antar individu maupun kelompok," ajak Dewi Juliani. ***

Terkini